Friday, July 17, 2015

Tradisi Perang Lodong, Ramaikan Suasana Lebaran di Sukaraja

Oleh My Ano

TASIKEKSIS.BLOGSPOT COM

Assalamualaikum, Selamat malam,  Apa kabar? Baik Kan! Tetap masih dalam suasana lebaran tentunya, kali ini My Ano akan menceritakan sebuah tradisi di Tasikmalaya bagian selatan atau palih pakidulan, di Sukaraja lah pokona mah! Eh sobat dirumah tau Sukaraja itu dimana? Pasti pada tau yah, itu kampung kelahiran Ano. Oh ya di Sukaraja Ada sebuah tradisi Perang Lodong! Sobat tau apa itu Lodong? Lodong itu semacam sebangsaning Meriam gitu lah pokonyah. Kayaknya udah penasaran ya, ok fix langsung aja ke TKP.

Perang Lodong karbit, permainan yang sudah tradisi khas Sukaraja, menyemarakan suasana Lebaran di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Jumat malam ini. LIVE

Ternyata kegiatan yang di selenggarakan sekarang ini sudah rutin di adakan setiap tahunnya atau pelaksanaannya setelah hari raya Lebaran sekarang. Peserta yang mengikuti adalah sejumlah warga kampung Cempaka, Kampung Koleberes, dan Kampung Tonjong.

Ada tiga kampung yang ikut perang lodong karbit ini, yang selalu digelar setiap tahunnya. Perang lodong tersebut di gelar selama dua hari setelah sebelumnya. Jumat 17/07/2015 malam di mulai pukul 20:00 WIB hingga menjelang dini hari.

Warga di dua kampung itu saling membunyikan lodong yang terbuat dari pohon kawung atau pohon aren yang berukuran panjang sekitar 6 meter  hingga 7 meter dengan lubang 60 hingga 70 cm.

Masing-masing warga di tiga kampung itu memasang 20 hingga 25 lodong yang di pasang di peltataran tanah galengan sawah lalu di arahkan lubangnya ke hamparan sawah lega yang cukup luas.

Perang lodong yang diselenggarakan dari dana iuran antar warga sekitaran kampung. Secara bergantian membunyikan lodong untuk memberikan kesan suara lodong agar dapat di dengar lebih keras antar kampung lainnya. Tentunya saling bergantian membunyikan lodong sekeras-kerasnya di setiap ke tiga kampung.

Suara yang terdengar keras sampai ke kampung lainya merupakan yang terbaik dan warga yang membunyikan menjadi kebanggaan dan sontak langsung bersorak kemudian di balas suara kepada kampung lainnya untuk membunyikan lodong lebih keras lagi.

Perang lodong ini ternyata sudah tradisi secara turun menurun yang sudah di lakukan oleh orang tua terdahulu yang selalu di gelar setelah hari raya lebaran.
Ternyata kerasnya suara yang di timbulkan dari lodong karbit itu di perkirakan bisa mencapai radius 4 km, terlihat beberapa orang pengunjung asal luar kota Tasikmalaya ada yang sengaja datang jauh-jauh hanya untuk melihat langsung dari dekat kegiatan tradisi perang Lodong.

Gue sendiri mengakui saat terdengar bunyi lodong memang sangat keras yang membtat jantung gue berdetak seperti genderang mau perang dah hampir copot, jujur gue bangga jadi orang Sukaraja dan bangga punya tradisi seperti ini.

No comments:

Post a Comment